Indonesia melihat KEK Sanur dan Kura Kura sebagai mesin baru perekonomian Bali
Liga335 – Indonesia melihat KEK Sanur dan Kura Kura sebagai mesin baru ekonomi Bali
Berita terkait: Wapres dorong UMKM Denpasar dorong ekonomi kreatif
Denpasar (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Bali menilai dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Sanur Health dan Kura Kura Bali, sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi di daerah itu. “Ini akan menjadi basis pertumbuhan investasi di Bali,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di sela-sela forum Balinomics di Denpasar, Bali, Sabtu.Ia mengemukakan bahwa kedua KEK tersebut akan menjadi akselerator bagi perekonomian Bali dan diharapkan dapat semakin mendorong pertumbuhan di Pulau Dewata yang pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,95 persen atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 5,12 persen.
“Kinerja tersebut ditopang oleh sektor pariwisata yang terus pulih dan mendorong beberapa sektor usaha, seperti akomodasi, makanan dan minuman, konstruksi, perdagangan, transportasi dan pergudangan. Dia menambahkan bahwa kedua KEK tersebut berada di antara yang terkuat secara nasional dalam hal realisasi investasi pada tahun 2024, dengan dampak yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja. Menurut data Dewan Kawasan Ekonomi Khusus Nasional, KEK Sanur dirancang dengan proyeksi total investasi sebesar Rp10,2 triliun (US $ 616 juta) dan diharapkan dapat mempekerjakan 18.
375 tenaga kerja langsung dan 25.272 tenaga kerja tidak langsung setelah beroperasi penuh.Sementara itu, KEK Kura-Kura Bali memiliki target investasi sebesar Rp89,9 triliun (US$5,43 miliar) dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 35.
036 orang. Dengan potensi tersebut, bank sentral meyakini bahwa investasi berbasis kawasan dan infrastruktur strategis akan menjadi pendorong utama perekonomian Bali ke depan. “Hal ini sejalan dengan arah kebijakan untuk meningkatkan daya dukung Selain kedua KEK tersebut, fokus utama lainnya untuk pertumbuhan ekonomi Bali adalah strategi pariwisata yang berkualitas, mengingat pariwisata Bali menyumbang 64,29 persen devisa pariwisata nasional, meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat penetrasi pembayaran digital yang efisien dan inklusif baik di perkotaan maupun di luar perkotaan.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa strategi yang akan datang termasuk manajemen pengunjung di destinasi wisata melalui sistem tiket digital dan digitalisasi batas kunjungan harian berdasarkan data kapasitas. Selanjutnya, pemerintah mengembangkan aplikasi terintegrasi seperti Love Bali dan mendorong investasi tersier baru di luar Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.