Indonesia mendorong transisi energi dan ekonomi hijau melalui Kemitraan AZEC

Indonesia mendorong transisi energi dan ekonomi hijau melalui Kemitraan AZEC

Indonesia mendorong transisi energi dan ekonomi hijau melalui Kemitraan AZEC

Liga335 – Indonesia mendorong transisi energi dan ekonomi hijau melalui Kemitraan AZEC
Berita terkait: Indonesia cari pendanaan Jepang untuk proyek transisi energi
Jakarta (ANTARA) – Indonesia mendorong transisi energi dan ekonomi hijau melalui kerja sama dengan Asia Zero Emission Community (AZEC). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa inisiatif AZEC merupakan salah satu sorotan utama dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Januari lalu.Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Chairman Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Tadashi Maeda, dan Duta Besar AZEC untuk Promosi, Takio Yamada.

“Kita harus segera merealisasikan komitmen kedua kepala negara terkait pengembangan dan implementasi proyek-proyek unggulan dalam kerangka AZEC, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Minggu. Maeda memberikan informasi terbaru mengenai kerja sama JBIC yang sedang berlangsung di Indonesia, termasuk upaya transisi energi dengan PLN, khususnya dalam pengembangan jaringan transmisi Jawa-Sumatera.Maeda juga menguraikan rencana strategis energi terbarukan Jepang yang baru, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan hingga tahun 2040.

“Jepang mengharapkan dukungan Indonesia dalam mengimplementasikan rencana strategis tersebut dan dalam memenuhi kebutuhan energi terbarukan di kedua negara,” katanya.Sementara itu, Duta Besar Yamada memuji pemerintah Indonesia atas dukungan kuatnya terhadap upaya AZEC untuk mencapai emisi nol nol. Hartarto juga mengusulkan beberapa kerja sama tambahan, termasuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di Riau yang sedang berlangsung, proyek transmisi jaringan listrik ASEAN, dan pemanfaatan kelapa sawit sebagai bahan bakar pesawat terbang.

Pertemuan ini juga membahas laporan Expert Group Meeting, yang mengkategorikan proyek-proyek pengembangan AZEC di Indonesia ke dalam tiga tingkatan, yaitu: Kategori I (Proyek Siap Komersial): Inc. Meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muara Laboh di Sumatera Barat, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka, dan inisiatif Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF). Kategori II (Proyek Komersial Potensial yang sedang dalam studi kelayakan): Kategori III (Proyek Percontohan dan Inisiatif): mencakup proyek-proyek baru untuk tenaga panas bumi, produksi amonia ramah lingkungan, pengembangan hidrogen untuk transportasi, dan pengembangan produksi Bahan Bakar Nabati (BBN)/Bioavtur.

“Kami akan berusaha meningkatkan proyek-proyek di Kategori III dan II menjadi Kategori I untuk memastikan manfaat ekonomi yang segera dirasakan,” kata Hartarto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *