Indonesia Upaya penyelamatan puluhan orang yang masih terjebak saat sekolah asrama runtuh menewaskan tiga orang
Kebingungan di lapangan terkait jumlah korban
Rony Fauzan
Wartawan Indonesia, melaporkan dari Sidoarjo
Islamiyah, warga Kabupaten Bangkalan, menanti kabar tentang kerabatnya yang masih tertimbun reruntuhan.
“Sejauh ini belum ada komunikasi dari pihak sekolah kepada keluarga. Belum ada juga penjelasan dari pihak pesantren mengenai data-data yang ada,” ujarnya, seraya menyerukan agar pihak berwenang lebih transparan.
“Tolong lebih transparan. Karena kami juga butuh informasi. Mereka tidak mengizinkan kami mendekati lokasi.
Sampai kapan kami harus menunggu?” katanya.
Pada Selasa malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa 91 orang diduga masih tertimbun reruntuhan.
Beberapa jam sebelumnya, BNPB menyebutkan angka 38 orang. Kepala pencarian dan penyelamatan Surabaya juga sebelumnya mengatakan bahwa sekolah memperkirakan 140 siswa berada di dalam gedung pada saat runtuh. Dan dengan 102 orang telah dievakuasi, sekitar 38 siswa diyakini masih terjebak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNP) Suharyanto meminta kesabaran, dengan mengatakan bahwa pihak berwenang masih berusaha mengkonfirmasi jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan terjebak di bawah reruntuhan, dan menambahkan bahwa “data selalu bertentangan” dalam setiap bencana.
