Komitmen Pendanaan JETP untuk Indonesia Melonjak US$1,4 Miliar

Komitmen Pendanaan JETP untuk Indonesia Melonjak US$1,4 Miliar

Komitmen Pendanaan JETP untuk Indonesia Melonjak US$1,4 Miliar

Slot online terpercaya – TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan terbaru skema pembiayaan transisi energi melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk Indonesia. Komitmen pendanaan JETP naik dari US$ 20 miliar menjadi US$ 21,4 miliar atau Rp 356,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.

646 per dolar AS). Airlangga mengungkapkan hal ini setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan International Partner Group (IPG), yaitu negara-negara yang berkomitmen untuk mendukung pendanaan JETP. “Kami membahas komitmen JETP yang telah diperbaharui.

Untuk Indonesia, komitmennya meningkat dari US$20 miliar menjadi US$21,4 miliar,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, 5 Desember lalu. Pendanaan tersebut, jelas Airlangga, terdiri dari US$11 miliar dari negara-negara donor yang tergabung dalam IPG dan US$10 miliar dari GFANZ, sebuah koalisi global dari lembaga-lembaga keuangan terkemuka. Melalui program JETP, Indonesia telah menerima komitmen bantuan pembiayaan dari negara-negara maju untuk mempercepat transisi energi.

Komitmen pendanaan ini awalnya disepakati pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada bulan November 2022. Beberapa proyek yang akan didanai termasuk pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara. Dari komitmen pendanaan yang telah diumumkan, sebesar US$3,1 miliar telah dimobilisasi, sementara sekitar US$5,5 miliar dana tambahan saat ini sedang dinegosiasikan untuk beberapa proyek konkret.

Beberapa proyek yang sudah berjalan antara lain Koridor Hijau Sulawesi, program dieselisasi, proyek-proyek Geothermal di Sumatera, dan proyek Waste to Energy yang bekerja sama dengan Asia Zero Emission Community (AZEC). Selain itu, ada rencana untuk menjalankan tender untuk proyek-proyek energi terbarukan. “Ini adalah komitmen yang signifikan.

US$21,4 miliar adalah dana yang cukup besar, dan ini tergantung pada Indonesia dan lintas kementerian untuk mengakselerasinya,” ujar Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *